Friday, May 30, 2014

Pemahaman yang tidak memahami


Perasaan tidak selalu dapat dimengerti. Ada yang bilang hanya sang pemilik hati yang mengetahuinya, entah diri sendiri dan atau Allah. Bagaimanakah perasaan kita itu sebenarnya? Sebenarnya saya tidak dapat memahami perasaan saya sendiri. Sering muncul rasa penasaran dalam diri, bagaimana rasanya menjadi 'orang lain', orang yang dapat 'memahami'. Cemburu kepada orang lain yang dapat membaca makna dari kata-kata, membedakan antara ucapan jujur dan bohong. Perasaan yang sebenarnya dapat diandalkan dalam penjaga perasaan orang lain.

Perasaan yang murni muncul tanpa pengaruh dari orang-orang disekitar. Perasaan tenang dan nyaman memang indah, membuat perasaat menjadi semangat tanpa ada kehawatiran akan nantinya ada kebohongan yang terungkap. Lelah, sungguh lelah tertipu dan tertipu.

Sekarang tiba saatnya, tiba sebuah rasa, rasa ingin memberontak. Satu demi satu keluhan tumbuh dari hati.  Terpojok dalam situasi tidak nyaman, ketika semua mendorong kepada satu titik, titik yang tidak ada kejelasan, tidak membuat sebuah kejujuran, kejujuran yang sangat saya inginkan. Betapa ingin tahu bagaimana hal yang sebenarnya terjadi. Tidak memaksakan kehendak untuk sebuah kejujuran yang membawa kepada kebahagiaan.

Kekurangan kemampuan dalam memahami menjadi sebuah lubang besar diantara kenyataan dan buaian setan. Perasaan yang hanya ingin memperjelas kenyataan dan pemahaman adalah 1. Sebuah permohonan yang aneh (mungkin) tapi ini benar-benar menyiksa. Saat yang lain mengerti dan memahami dan diri sendiri masih dalam ambang kebingungan. Rasanya seperti menjadi orang asing di negara sendiri, seperti menjadi bangsa aborigin di America.


inimiliksho.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

give your comment please .. .. .. ^-^